Bidadari-Bidadari Surga Mozaik 6 Berang - Berang Yang Lucu Bagian 3 - Lembah Lahambay selalu terbungkus kabut di pagi hari, ketika kehidupan
di rumah-rumah mulai menyeruak sejak kumandang adzan shubuh dari surau.
Asap putih mengepul dari dapur. Melukis langit-langit lembah. Pertanda
kehidupan sudah dimulai.
Satu-satunya akses dari kota kecamatan ke lembah itu hanyalah jalan
bebatuan selebar tiga meter. Di desa atas, satu kilometer dari kampung mereka,
yang penduduknya lebih maju dan lebih berada, ada dua mobil starwagoon tua
yang sering bolak-balik ke kota kecamatan. Terkentut-kentut membawa hasil
kebun, hutan, atau apa saja penduduk lembah tersebut, melewati jalanan buruk.
Naik turun. Di desa atas juga ada sekolah dasar, meski seadanya. Bagaimana
tidak seadanya? Hanya ada satu guru untuk semua kelas. Kelas? Itu bahasa
yang lebih halus untuk menyebut bangunan jelek beratap seng karatan,
berdinding anyaman bambu, berlantai semen pecah-pecah.
Mereka terbiasa dengan semua keterbatasan. Terbiasa dengan kehidupan
terpencil. Jadi wajar sajalah melihat dua anak perempuan merambah hutan di
pagi buta. Pemandangan lumrah di lembah ini! Anak-anaknya tumbuh dan
akrab dengan kehidupan sekitar. Tadi selepas shalat shubuh jamaah, persis saat
perkampungan masih gelap, selepas belajar mengaji Juz'amma dengan Mamak,
Kak Laisa akhirnya bilang akan menemani Yashinta pergi melihat berang-berang.
Kabar yang membuat Yashinta langsung berseru riang tak henti selama
lima menit. Bergegas melepas mukena kumalnya.
Sebulan lalu saat Kak Laisa membantu Mamak mengumpulkan damar
jauh di tengah hutan. Kak Laisa tidak sengaja menemukan tebat (bendungan)
yang dibuat berang-berang. Hebatnya di sana ada lima ekor anak berang-berang
yang sedang berenang. Lucu sekali melihatnya. Meski kemudian Kak Laisa
benar-benar menyesal menceritakan apa yang dilihatnya kepada Yashinta,
apalagi dengan menambahinya dengan kalimat: lucu sekali melihatnya.
Menceritakan itu ke Yashinta sama saja dengan mengundang masalah.
Maka tak kunjung henti setiap malam Yashinta merajuk ingin ke sana. Menarik-
narik baju gombyor Kak Laisa. Jengkel. Atau mungkin pula akhirnya lelah
dengan bujukan adiknya, pagi ini Laisa memutuskan mengajak Yashinta untuk
melihat langsung. Waktu paling baik melihat berangberang adalah pagi hari.
Semakin pagi semakin baik.
"Hati-hati, Lais! Jaga adikmu!"
Mamak Lainuri berkata tajam dari bingkai pintu. Itu pesan Mamak tadi
sebelum berangkat.
"Yash, kan sudah besar, Mak! Tidak perlu dijaga!" Yashinta yang justru
menjawab, sambil nyengir. Memasang sepatu bot butut miliknya. Juga caping
anyaman di kepala.
"Apa sih serunya lihat berang-berang? Gitu-gitu saja! Mana ada coba
lucunya" Satu kepala anak lelaki menyembul dari belakang Mamak. Mukanya
terlihat jahil.
"Iya, apa coba lucunya!" Satu lagi kepala anak lelaki menyusul. Wajah
mereka berdua mirip benar. Kompak seperti biasa, menyeringai nakal ke arah
Yashinta.
"Biarin! Pokoknya lucu!" Yashinta cemberut, tidak mempedulikan kedua
kakaknya.
"Yang keren tuh lihat Harimau. Kemarin aku dan Ikanuri sempat lihat
satu di atas Gunung Kendeng—"
"Ah-ya, harimau. Benar. Itu baru lucu. Malah anak-anknya ada enam,
Yash. Lebih banyak. Lucu-lucu banget— "
"Iya, Kak? Harimau beneran?" Gerakan tangan Yashinta yang sedang
mengenakan tas kecilnya terhenti. Matanya membulat. Bertanya ingin-tahu.
" Wibisana! Ikanuri!" Mamak Lainuri mendesis. Menyuruh dua sigung
nakal itu diam.
dan anda bisa menemukan artikel Bidadari-Bidadari Surga Mozaik 6 Berang - Berang Yang Lucu Bagian 3 ini dengan url
http://adara-wpr.blogspot.com/2012/10/bidadari-bidadari-surga-mozaik-6-berang_3.html,
anda boleh menyebar luaskannya atau mengcopy paste-nya jika artikel Bidadari-Bidadari Surga Mozaik 6 Berang - Berang Yang Lucu Bagian 3 ini sangat bermanfaat bagi teman-teman anda,
namun jangan lupa untuk meletakkan link Bidadari-Bidadari Surga Mozaik 6 Berang - Berang Yang Lucu Bagian 3 sebagai sumbernya.
Artikel Terkait: Bidadari-Bidadari Surga Mozaik 6 Berang - Berang Yang Lucu Bagian 3
- Bidadari-Bidadari Surga Mozaik 14 PENGUASA GUNUNG KENDENG Bag 6
- Bidadari-Bidadari Surga Mozaik 14 PENGUASA GUNUNG KENDENG Bag 5
- Bidadari-Bidadari Surga Mozaik 14 PENGUASA GUNUNG KENDENG Bag 4
- Bidadari-Bidadari Surga Mozaik 14 PENGUASA GUNUNG KENDENG Bag 3
- Bidadari-Bidadari Surga Mozaik 14 PENGUASA GUNUNG KENDENG Bag 2
- Bidadari-Bidadari Surga Mozaik 14 PENGUASA GUNUNG KENDENG Bag 1
- Bidadari-Bidadari Surga Mozaik 13 KAU BUKAN KAKAK KAMI Bag 5
- Bidadari-Bidadari Surga Mozaik 13 KAU BUKAN KAKAK KAMI Bag 4
- Bidadari-Bidadari Surga Mozaik 13 KAU BUKAN KAKAK KAMI Bag 3
- Bidadari-Bidadari Surga Mozaik 13 KAU BUKAN KAKAK KAMI Bag 2
0 comments:
Post a Comment