Bidadari-Bidadari Surga Mozaik 14 PENGUASA GUNUNG KENDENG Bag 5 - "Kak, apa Ikanuri dan Wibisana baik-baik saja—" Dalimunte pelan
menyentuh lengan Laisa, bertanya cemas ke sekian kalinya.
Laisa menoleh. Menggigit bibir. Entah menjawab apa. Ia sama sekali
tidak mendengarkan pertanyaan Dalimunte. Kenangan buruk itu membungkus
kepalanya. Kemana adik-adiknya malam ini? Kemana Ikanuri dan Wibisana?
Kemana, ya Allah....
Dan entah mengapa akhirnya kesadaran itu ditanamkan di kepalanya.
Laisa mendadak ingat sesuatu. Ia ingat pernah mendengar pembicaraan Ikanuri
dan Wibisana beberapa hari lalu setelah kejadian starwagoon tua itu. Ia tahu.
Laisa tahu di mana harus mencari adiknya. Mukanya menyeringai oleh buncah
cemas tak tertahankan. Berdiri. Bergegas.
"Kak Lais, hendak kemana?" Dalimunte memotong. Tercekat. Hendak
kemana?
Pertanyaan Dalimunte barusan menyadarkan Laisa tujuan sebenarnya
Ikanuri dan Wibisana. Ya Allah, Laisa gemetar seketika saat benar-benar baru
menyadari adiknya dulu.
"Jalan pintas terdekat menuju kota kecamatan sebenarnya melalui
Gunung Kaideng. Hanya delapan kilo jika melewati gunung itu...." Ikanuri dan
Wibisana langsung menuju ke jantung sarang Siluman, entah apakah dua
sigung nakal itu menyadarinya atau tidak.
"Aku ikut—"
"TIDAK!! Kau tetap di sini, menjaga Mamak dan Yashinta—"
"Aku ikut!" Dalimunte menjawab tegas. Cepat berlari ke dalam rumah.
Suara kakinya membuat lantai rumah panggung mereka berderak. Sejurus, dia
sudah keluar lagi, membawa tombak panjang peninggalan Babak.
"Aku ikut kemana pun Kak Laisa pergi malam ini—" Tegas sekali
Dalimunte berkata. Wajahnya dipenuhi ekspresi penghargaan. Keberanian?
Tentu saja dia takut, dia tahu kakaknya akan pergi ke Gunung Kendeng. Tapi,
sumpah, Dali tidak takut mesti harus memasuki daerah terlarang itu. Lihatlah
wajah Kak Lais, wajah yang selalu berani dalam hidupnya, demi adik-adik
mereka. Wajah yang selalu melindungi. Melihat wajah itu, Dali tidak akan
pernah takut lagi.
Laisa menelan ludah. Wajah tegang itu dibasuh cahaya obor yang
dibawanya. Kerlapkerlip. Menatap adiknya sejenak. Berpikir cepat. Lantas
mengangguk. Tak apalah. Tak apalah adiknya ikut. Ya Allah, sekali ini tolong
baiklah dengan kami, tolong....
Laisa menggigit bibir. Lantas melangkah menuruni anak tangga. Diikuti
langkah Dalimunte. Lima menit lalu Laisa memutuskan juga mencari adiknya.
Ia tahu di mana adiknya berada malam ini. Mereka berdua pasti memutuskan
kabur dari rumah, pergi ke kota kecamatan. Jalan pintas. Ia tahu, hanya Ikanuri
dan Wibisani yang menganggap wanti-wanti tentang harimau Gunung Kendeng
itu lelucon. Ingatlah dua minggu lalu mereka malah memperolok-olok Yashinta
soal berang-berang yang lucu. Bagi mereka harimau-lah yang lucu.
Dalimunte demi melihat kakaknya berdiri, dengan ikut berdiri. Melihat
kakaknya berlari pulang ke rumah mengambil obor dan golok, dengan cepat
mengikuti. Mamak Lainuri yang masih semaput tidak bisa bicara hanya
menatap kosong mereka berdua. Tidak ada warga di balai kampung yang bisa
mencegah. Terlalu penat setelah kerja seharian. Penat dengan segenap
kecemasan. Tidak ada. Hanya membiarkan. Maka bergeraklah dua obor itu
menuruni cadas sungai. Menyeberangi sungai.
dan anda bisa menemukan artikel Bidadari-Bidadari Surga Mozaik 14 PENGUASA GUNUNG KENDENG Bag 5 ini dengan url
http://adara-wpr.blogspot.com/2012/12/bidadari-bidadari-surga-mozaik-14_2.html,
anda boleh menyebar luaskannya atau mengcopy paste-nya jika artikel Bidadari-Bidadari Surga Mozaik 14 PENGUASA GUNUNG KENDENG Bag 5 ini sangat bermanfaat bagi teman-teman anda,
namun jangan lupa untuk meletakkan link Bidadari-Bidadari Surga Mozaik 14 PENGUASA GUNUNG KENDENG Bag 5 sebagai sumbernya.
Artikel Terkait: Bidadari-Bidadari Surga Mozaik 14 PENGUASA GUNUNG KENDENG Bag 5
- Bidadari-Bidadari Surga Mozaik 14 PENGUASA GUNUNG KENDENG Bag 6
- Bidadari-Bidadari Surga Mozaik 14 PENGUASA GUNUNG KENDENG Bag 4
- Bidadari-Bidadari Surga Mozaik 14 PENGUASA GUNUNG KENDENG Bag 3
- Bidadari-Bidadari Surga Mozaik 14 PENGUASA GUNUNG KENDENG Bag 2
- Bidadari-Bidadari Surga Mozaik 14 PENGUASA GUNUNG KENDENG Bag 1
- Bidadari-Bidadari Surga Mozaik 13 KAU BUKAN KAKAK KAMI Bag 5
- Bidadari-Bidadari Surga Mozaik 13 KAU BUKAN KAKAK KAMI Bag 4
- Bidadari-Bidadari Surga Mozaik 13 KAU BUKAN KAKAK KAMI Bag 3
- Bidadari-Bidadari Surga Mozaik 13 KAU BUKAN KAKAK KAMI Bag 2
0 comments:
Post a Comment