Bidadari-Bidadari Surga Mozaik 14 PENGUASA GUNUNG KENDENG Bag 6 - Masuk ke gerbang hutan rimba.
Pukul 02.00. Empat jam berlalu. Rombongan lelaki penduduk kampung
terus menyisir rimba belantara. Karena mereka harus memastikan setiap semakbelukar
bersih ditelusuri, pergerakan mereka lamban. Berteriak-teriak
memanggil. Suara itu membuat diam binatang hutan. Kosong. Sejauh ini
kosong. Tidak ada selain babi hutan yang melintas, berlari dengan anakanaknya.
Tidak ada selain desau burung malam yang terbang berderak,
terganggu.
Langit semakin kelam.
Gerakan Laisa dan Dalimunte jauh lebih cepat. Karena mereka langsung
menuju satu titik. Gunung Kendeng. Semakin masuk ke dalam hutan,
pepohonan semakin lebat. Golok di tangan Laisa tangkas memotong semak
belukar yang menghalangi langkah. Sudah sejak dua jam lalu jalan setapak
yang biasa digunakan penduduk mencari damar, rotan, menghilang. Mereka
harus menerabos semak belukar, belalai rotan, dan tumbuhan berduri lainnya.
Jarang sekali ada penduduk yang merambah hingga ke atas gunung. Jalan
setapak hanya ada di tempat-tempat biasa merek menyadap damar, mencari
rotan, menangkap kumbang, dan sebagainya.
Pukul 02.30, Laisa berhenti sejenak. Memperhatikan semak di depannya.
Jantungnya berdetak amat kencang. Seketika.
"Ada apa, Kak?" Dalimunte mendekat, ikut melihat ke depan.
Laisa menelan ludah, mendekatkan obor ke ujung dahan salah satu pohon
kecil. Patah. Khas sekali. Itu bukan karena uwa, bukan karena binatang liar.
Tapi dipatahkan oleh manusia. Benar. Ya Allah, ia benar, Ikanuri dan Wibisana
baru saja melewati gunung ini....
Laisa menggigit bibir. Cepat! Ia harus buru-buru. Meski harapan itu kecil,
meski janji itu bagai embun yang segera sirna oleh cahaya matahari pagi, ia
harus buru-buru. Menyusul Ikanuri dan Wibisana. Semoga belum terlambat.
Semoga adik-adiknya belum kenapa-napa. Semoga belum.... Golok di tangan
Laisa galak membabat ujung-ujung semak di depan yang menghalanginya.
Laisa kalap, tangannya gemetar, kakinya apalagi. Tapi rasa cinta yang besar itu
membungkus segenap ketakutan. Adik-adiknya, dimanapun saat ini dua sigung
nakal itu berada.... mereka membutuhkan dia, kakaknya.
Laisa terus maju dengan kecepatan tinggi.
dan anda bisa menemukan artikel Bidadari-Bidadari Surga Mozaik 14 PENGUASA GUNUNG KENDENG Bag 6 ini dengan url
http://adara-wpr.blogspot.com/2012/12/bidadari-bidadari-surga-mozaik-14_3395.html,
anda boleh menyebar luaskannya atau mengcopy paste-nya jika artikel Bidadari-Bidadari Surga Mozaik 14 PENGUASA GUNUNG KENDENG Bag 6 ini sangat bermanfaat bagi teman-teman anda,
namun jangan lupa untuk meletakkan link Bidadari-Bidadari Surga Mozaik 14 PENGUASA GUNUNG KENDENG Bag 6 sebagai sumbernya.
0 comments:
Post a Comment