Home » Archives for October 2012
Friday,Oct5,
0 com
"Di depan sana—" Kak Laisa berbisik.Wajah Yashinta sudah merah saking antusiasnya. Ia melapas caping anyamannya (kepalanya gerah) lantas merangkak mengintip dari balik batangbesar itu. Mana? Mana? Mana? Suara getas ranting patah terdengar. Kak Laisa meucubit lengannya. "Jangan berisik!" Mendesis. Yashinta manyun sebentar.Kan tidak sengaja. Merangkak lebih hati-hati. Memperhatikan tempat yang ditunjuk Kak Laisa. Memang ada bendungan...
►Posted by
:Unknown
:
at
4:30 AM
Thursday,Oct4,
Kedua anak lelaki itu kompak tertawa. Nyengir. Jangan pernah cerita
sesuatu ke Yashinta. Adik terkecil mereka benar-benar tipikal anak yang sukapenasaran. Ingin tahu segalanya. Tentu saja mereka tadi hanya bergurau. Seperti biasa mudah sekali menggoda Yashinta. Tapi Mamak Lainuri tidak sukagurauan mereka. Tidak pantas menjadikan 'harimau' sebagai bahan bergurau. "Lais berangkat, Mak. Assalammualaikum—""Waalaikumsalam. Jaga adikmu....
►Posted by
:Unknown
:
at
6:00 AM
Wednesday,Oct3,
Lembah Lahambay selalu terbungkus kabut di pagi hari, ketika kehidupandi rumah-rumah mulai menyeruak sejak kumandang adzan shubuh dari surau. Asap putih mengepul dari dapur. Melukis langit-langit lembah. Pertandakehidupan sudah dimulai. Satu-satunya akses dari kota kecamatan ke lembah itu hanyalah jalanbebatuan selebar tiga meter. Di desa atas, satu kilometer dari kampung mereka, yang penduduknya lebih maju dan lebih berada,...
►Posted by
:Unknown
:
at
8:00 AM
Tuesday,Oct2,
Berpilin. Berputar. Terlemparkan. Dua puluh lima tahun silam.Kenangan-kenangan itu kembali sudah. Di sini juga angin selalu bertiup menyenangkan. Tidak pagi. Tidak siang.Tidak juga malam. Tapi sepanjang hari, sepanjang malam. Angin selalu berhembus lembut membelai anak-anak rambut."Masih jauh, Kak?" Kaki-kaki kecil itu menjejak air anak Mingai setinggi mata-kaki. Kecipak-kecipak. Sungai yang jernih. Di tengah hutan ini adapuluhan...
►Posted by
:Unknown
:
at
8:00 AM
Monday,Oct1,
"YASH! BERHENTI SEBENTAR, YASH!!" Dua rekan Yashinta patah-patah menuruni bebatuan gunung ketinggian 3000 meter dpl.Yashinta tidak menoleh. Mata, tangan, kakinya konsentrasi penuh menjejak trek yang sempit dan berbahaya."YASH, TUNGGU — " Terus menuruni bebatuan. "Yash, kan tidak semua orang seatletis kamu naik-turun gunung! Kalaukeseleo. Benar-benar celaka, tahu!" Tersengal-sengal. Yashinta, gadis berambut panjang itu demi mendengar...
►Posted by
:Unknown
:
at
8:00 AM
Subscribe to:
Posts (Atom)