18. Setelah Kau Menikahiku - mejaku. Pukul setengah delapan pagi. “Tidak main bola?”
Ia menggeleng sambil mengolesi sepotong roti lagi dengan selai nenas.
“Aku mau memberi kesempatan pada Agus. Sudah dua bulan dia cuma duduk di
bangku cadangan.”
Aku tersenyum.
“Dia kurang berani menyerang. Tidak segesit aku. Maklum sudah agak
gemuk. Tapi, siapa tahu,” ia mengangkat bahu dan tersenyum.
“Kau mau pergi memancing nanti sore?”
Ia menggeleng lagi.
“Kenapa?”
“Aku harus memberi kesempatan ikan-ikan itu berkembang biak, Pit. Kalau
kutangkapi terus, mereka bisa punah.”
“Kalau kau memancing lagi, tolong sampaikan terima kasihku kepada
mereka, ya.”
“ Terima kasih untuk apa?”
Untuk menunjukkan sisi lain dari Idan yang tidak kuketahui sebelumnya,
batinku. Tapi yang keluar dari mulutku adalah, ”Karena meminjamkanmu
untukku hari ini.”
Senyum Idan serta merta surut. Diulurkannya tangannya dan disentuhnya
lenganku. “Lain kali kalau kau ingin kuantar ke manapun, bisakah kau
bilang minimal sehari sebelumnya? Bukannya aku tidak mau, tapi kalau aku
sudah berjanji dengan teman-temanku, aku tidak bisa begitu saja
membatalkannya kan?”
Aku mengangguk dengan leher tersumbat.
“Aku juga janji tidak akan sering nonton film action lagi,” katanya
kemudian. “Kita memang perlu ngobrol lebih sering. Jangan menangis, Pit
Nanti air jerukmu asin.”
“Selamat ulang tahun, Pit.”
Aku terlonjak duduk dan menyalakan lampu. “Idan! Untuk apa kau sepagi
ini di kamarku!”
“Memberimu selamat ulang tahun,” jawabnya polos. Dan ia bangkit dari
kursinya di sisi tempat tidur dan menarikku hingga berdiri. “Ayo! Aku
mau menunjukkan hadiah ulang tahunmu dariku!”
Ia menyeretku ke ruang kerja dan menyuruhku duduk di depan komputerku.
Ada dua komputer di ruangan itu, satu milik Idan, yang sarat dengan
berbagai programming software yang digunakannya untuk bekerja. Dan satu
lagi milikku, lebih sederhana dan tidak secanggih milik Idan.
Idan menyalakan komputerku dan duduk di sebelahku dengan mata berbinar.
Sambil tersenyum geli, aku mencoba menebak apa yang telah disiapkan Idan
untukku. Pisi? Personal website, dengan foto dan lagu? Aku menggeleng
dan anda bisa menemukan artikel 18. Setelah Kau Menikahiku ini dengan url
http://adara-wpr.blogspot.com/2012/09/18-setelah-kau-menikahiku.html,
anda boleh menyebar luaskannya atau mengcopy paste-nya jika artikel 18. Setelah Kau Menikahiku ini sangat bermanfaat bagi teman-teman anda,
namun jangan lupa untuk meletakkan link 18. Setelah Kau Menikahiku sebagai sumbernya.
0 comments:
Post a Comment