24. Setelah Kau Menikahiku - Kebisuanku memberinya jawaban.
“Apa kau bahagia?” lanjutnya lirih.
Kutatap matanya yang teduh dan hangat. “Ya.”
“Jangan berbohong.”
“Idan suami yang baik.”
“Tapi apa kau bahagia?”
Bagaimana mengatakan bahwa aku tidak pernah merasa sebahagia saat itu,
melewatkan waktu bersamanya?
“Berapa lama kau menikah dengan Idan?”
“Setahun.”
“Maaf kalau ini menyinggung perasaanmu. Tapi apa kau menikahinya karena
terpaksa? Karena usia dan….”
“Stop.”
Aku bangkit dan meninggalkannya.
Maafkan aku kalau perasaanmu terluka karena pertanyaanku. Tapi bisakah
kau renungkan perasaanku sendiri? Bagaimana hatiku tersiksa ketika tahu
pernikahan tidak membuatmu bahagia?
Kartu itu bergetar di tanganku dan tulisannya kabur dalam genangan air
mataku.
“Ita,” tanya sekretarisku yang, entah kapan, telah memasuki ruangan.
“Ada apa?”
“Tidak apa-apa,” bisikku, mencoba mengendalikan diri. “Tolong keluar
sebentar. Aku harus menelepon Idan.”
Begitu ia keluar, dengan sangat enggan kudial nomor kantor Idan. Aku
tiba-tiba sadar bahwa sejak menikah dengannya aku tak lagi pernah
mengadu dan bertanya kepadanya tentang segala hal yang menyangkut hati
dan perasaan. Dan kini, aku tahu aku sangat membutuhkan masukannya,
seperti dulu, sebelum ia menjadi suami simulasiku.
“Idan.”
“Upit? Ada apa pagi-pagi begini?”
“Aku …. Kau tahu …, ” aku terbata. Bagaimana mulai menceritakan kepada
suamiku -- walaupun hanya simulasi -- bahwa aku sedang dirundung
kasmaran kepada lelaki lain? Idan tidak akan marah, aku tahu. Dia tidak
berhak untuk itu. Tapi itu tidak membuat segalanya mudah. Ia bukan lagi
sekadar seorang sahabat tempat curahan keluh kesah dan semua masalahku.
Ia adalah suamiku, simulasi atau bukan sekalipun. Dan menceritakan hal
seperti kartu dari Pram dan bunga mawar putihnya terasa sangat tidak pa
ntas dan kejam untuk dilakukan.
dan anda bisa menemukan artikel 24. Setelah Kau Menikahiku ini dengan url
http://adara-wpr.blogspot.com/2012/09/24-setelah-kau-menikahiku.html,
anda boleh menyebar luaskannya atau mengcopy paste-nya jika artikel 24. Setelah Kau Menikahiku ini sangat bermanfaat bagi teman-teman anda,
namun jangan lupa untuk meletakkan link 24. Setelah Kau Menikahiku sebagai sumbernya.
0 comments:
Post a Comment