Bidadari - Bidadari Surga Mozaik 2 BULAN YANG TERBELAH Bagian 3 - plenary hall menayangkan paras cantiknya.Mengangguk anggun. Sedikit
bersemu merah.
"Ada yang berminat mendengar kisah indah pertemuan mereka?"
Moderator menyeringai lebar.
Hampir seluruh peserta simposium meski tertarik, menggdeng. Mereka
jauh-jauh datang dari berbagai universitas ternama ke ruangan besar itu jelas-
jelas ingin mendengarkan paparan mutakhir temuan fisika, bukan celoteh
moderator.
"Baiklah karena kalian memaksa, maka dengan senang hati saya akan
menceritakan bagian tersebut..."
Wajah-wajah terlipat. Gumam keberatan.
"Keluarga yang hebat meski tidak menyukai publisitas...."
"Masa kecil yang penuh perjuangan... kalian tahu, Profesor kita sudah
membuat kincir air setinggi lima meter saat ia masih kanak-kanak...."
".... Perkenalan di kontes fisika, terpesona oleh kecantikan remaja...
Profesor kita mengejar hingga ke Bandara, haha...."
Lima menit berlalu, peserta simposium mulai jengkel
".... Perkebunan strawberry yang indah...."
".... Masa kecil yang begitu mengesankan...."
Satu-dua peserta sengaja mulai berdehem (lebih keras).
".... Baik, baik." Akhirnya gadis di podium menyadari ruangan mulai
gerah, tersenyum lebar tidak-sensitif, "Karena saya pikir kalian sedikit mulai
tak-sabaran mendengar perkenalan yang sebenarnya amat penting dari saya,
baiklah, hadirin, berikan sambutan yang paling meriah, inilah salah-satu
profesor fisika termuda, ternama, yang pernah ada di negeri ini, profesor
kebanggaan kita, Profesor Da-li-mun-te!"
Tepuk-tangan bak dikomando menggema bagai dengung lebah.
Pemuda berumur 37 tahun itu tersenyum lebar.
Melepas genggaman mesra, berbisik lembut ke istrinya. Berdiri. Lantas
melangkah sigap menuju podium. Dengan langkah panjang-panjang.
Rambutnya tersisir rapi mengkilat. Matanya tajam memandang, Rahangnya
kokoh. Eskpresi wajahnya meski santun menyenangkan seperti yang dibilang
moderator cerewet itu, sebenamya terlihat keras mengiris, sisa gurat masa kecil
yang tidak selalu beruntung.
Hari ini Profesor Dalimunte mengenakan kemeja krem. Rapi seperti
biasa. Meski 'gelang karet' gaya anak muda di tangan kanan membuatnya
terlihat lebih kasual, untuk tidak bilang sebenarnya sedikit tidak matching
dan anda bisa menemukan artikel Bidadari - Bidadari Surga Mozaik 2 BULAN YANG TERBELAH Bagian 3 ini dengan url
http://adara-wpr.blogspot.com/2012/09/bidadari-bidadari-surga-mozaik-2-bulan_16.html,
anda boleh menyebar luaskannya atau mengcopy paste-nya jika artikel Bidadari - Bidadari Surga Mozaik 2 BULAN YANG TERBELAH Bagian 3 ini sangat bermanfaat bagi teman-teman anda,
namun jangan lupa untuk meletakkan link Bidadari - Bidadari Surga Mozaik 2 BULAN YANG TERBELAH Bagian 3 sebagai sumbernya.
Artikel Terkait: Bidadari - Bidadari Surga Mozaik 2 BULAN YANG TERBELAH Bagian 3
- Bidadari-Bidadari Surga Mozaik 14 PENGUASA GUNUNG KENDENG Bag 6
- Bidadari-Bidadari Surga Mozaik 14 PENGUASA GUNUNG KENDENG Bag 5
- Bidadari-Bidadari Surga Mozaik 14 PENGUASA GUNUNG KENDENG Bag 4
- Bidadari-Bidadari Surga Mozaik 14 PENGUASA GUNUNG KENDENG Bag 3
- Bidadari-Bidadari Surga Mozaik 14 PENGUASA GUNUNG KENDENG Bag 2
- Bidadari-Bidadari Surga Mozaik 14 PENGUASA GUNUNG KENDENG Bag 1
- Bidadari-Bidadari Surga Mozaik 13 KAU BUKAN KAKAK KAMI Bag 5
- Bidadari-Bidadari Surga Mozaik 13 KAU BUKAN KAKAK KAMI Bag 4
- Bidadari-Bidadari Surga Mozaik 13 KAU BUKAN KAKAK KAMI Bag 3
- Bidadari-Bidadari Surga Mozaik 13 KAU BUKAN KAKAK KAMI Bag 2
0 comments:
Post a Comment