Bidadari-bidadari Surga mozaik 4 Penguasa angkasa bagian 2 - "Ya Allah! Itu jelas-jelas Peregrin varian baru! Jenis baru.... Ini, ini berarti
Gold Level untuk bantuan penelitian kita. Thanks, God! Akhirnya. Akhirnya!
Seratus ribu dollar Amerika untuk konservasi mereka...." Gadis yang duduk
paling depan itu tertawa lebar, melepas teropong binokuler dari wajahnya.
Terlihat amat senang. Lega. Menghempaskan pantatnya ke bebatuan. Dua
temannya ikut mengangguk-angguk beberapa detik kemudian. Sepakat soal
varian baru tersebut setelah melihatnya lebih jelas dengan binokuler masing-
masing. Ikut tertawa lega.
Yashinta nama gadis itu. Team leader kelompok penelitian kecil burung
dan mamalia endemik. Selain peneliti dari lembaga penelitian dan konservasi
nasional di Bogor, ia juga koresponden foto National Geographic.
Mengumpulkan foto-foto alam yang indah dan insightfull untuk majalah itu.
Pagi ini, setelah berkutat seminggu di puncak Semeru, mereka akhirnya
berhasil menemukan sarang burung langka tersebut. Awal yang baik dari riset
berbulan-bulan ke depan untuk memetakan perangai dan tingkah-laku alap-alap
kawah varian baru. Proyek konservasi jangka panjang.
Yashinta meraih kamera SLR di tas pinggangnya. Senyum riang itu tak
kunjung lepas dari wajah memerahnya. Ini akan jadi foto yang hebat, desisnya
senang. Bisa jadi photo cover majalah. Membuka lensa kamera. Bersiap
mengambil foto induk Peregrin yang sedang memberi sarapan tiga anaknya.
Saat itulah, saat Yashinta sibuk mengarahkan lensa 600/6.4 mm, lensa dengan
kemampuan merekam tahi lalat di pipi soseorang dari jarak seratus meter,
telepon genggam satelit yang ada disaku celana gunungnya mendadak
berdengking-dengking.
Kedua temannya menoleh. "Ssst!" Menyeringai mengingatkan. Mana
boleh bersuara saat mereka mengamati burung. Lihatlah, meski jarak mereka
nyaris lima puluh meter dengan sarang alap-alap kawah, induk burung itu
mendadak menoleh. Terganggu.
Yashinta nyengir, maaf, buru-buru meraih HP-nya.
Yang berdengking adalah HP satelit urusan keluarga, yang selalu ia bawa
kemanapun pergi. Tiba-tiba jantung gadis itu berdetak lebih kencang. Dari
siapa? Ah-bukan, bukan itu pertanyaan tepatnya, tapi ada apa? Apa yang
terjadi? S-M-S? Itu pasti Mamak. Bukankah Mamak tidak pernah
menggunakan HP-nya? Tidak pernah terbiasa? Yang lain pasti selalu
menelepon. Kenapa pagi ini tiba-tiba Mamak mengirimkan SMS? Sedikit
terburu-buru Yashinta menekan tombol oke. Terbata membaca pesan 203
karakter tersebut. Seketika, hilang sudah senyum riang itu.
Seketika hilang sudah wajah menggemaskan kemerahan terbakar cahaya
matahari pagi di puncak Semeru itu. Yashinta dengan tangan bergetar
menurunkan kamera canggih SLR-nya. Menelan ludah, menyeka dahi, lantas
berbisik lemah, "Aku harus pulang! Aku harus pulang!"
Senyap. Gumpalan kabut yang membungkus puncak Semeru mendadak
membungkus sepi. Yashinta sudah bergegas turun dari tubir kawah. Sambil
jalan, sembarangan memasukkan peralatan ke dalam ransel. Tidak peduli
tatapan terperangah dua temannya. Tidak peduli dua ekor Peregrin lainnya
dengan anggun terbang mendekat ke sarang di batu cokelat. Tidak peduli.
Apalagi pemandangan hebat dari puncak gunung tertinggi di Pulau Jawa itu.
Yashinta berlarian menuruni lereng terjal.
Pulang. Ia harus segera pulang!
Itu pasti Kak Laisa! Itu pasti Kak Laisa! Yashinta menyeka matanya yang
mendadak basah, sambil terisak menangis, meluncur menuruni cadas bebatuan
secepat kakinya bisa.
Bergegas....
dan anda bisa menemukan artikel Bidadari-bidadari Surga mozaik 4 Penguasa angkasa bagian 2 ini dengan url
http://adara-wpr.blogspot.com/2012/09/bidadari-bidadari-surga-mozaik-4_28.html,
anda boleh menyebar luaskannya atau mengcopy paste-nya jika artikel Bidadari-bidadari Surga mozaik 4 Penguasa angkasa bagian 2 ini sangat bermanfaat bagi teman-teman anda,
namun jangan lupa untuk meletakkan link Bidadari-bidadari Surga mozaik 4 Penguasa angkasa bagian 2 sebagai sumbernya.
Artikel Terkait: Bidadari-bidadari Surga mozaik 4 Penguasa angkasa bagian 2
- Bidadari-Bidadari Surga Mozaik 14 PENGUASA GUNUNG KENDENG Bag 6
- Bidadari-Bidadari Surga Mozaik 14 PENGUASA GUNUNG KENDENG Bag 5
- Bidadari-Bidadari Surga Mozaik 14 PENGUASA GUNUNG KENDENG Bag 4
- Bidadari-Bidadari Surga Mozaik 14 PENGUASA GUNUNG KENDENG Bag 3
- Bidadari-Bidadari Surga Mozaik 14 PENGUASA GUNUNG KENDENG Bag 2
- Bidadari-Bidadari Surga Mozaik 14 PENGUASA GUNUNG KENDENG Bag 1
- Bidadari-Bidadari Surga Mozaik 13 KAU BUKAN KAKAK KAMI Bag 5
- Bidadari-Bidadari Surga Mozaik 13 KAU BUKAN KAKAK KAMI Bag 4
- Bidadari-Bidadari Surga Mozaik 13 KAU BUKAN KAKAK KAMI Bag 3
- Bidadari-Bidadari Surga Mozaik 13 KAU BUKAN KAKAK KAMI Bag 2
0 comments:
Post a Comment