30. Setelah Kau Menikahiku - “Kau tidak mendengarkan. Apa yang sedang kau pikirkan?”
“Aku sedang berpikir, gadis mana yang bisa kuajak selingkuh, supaya kau
punya alasan untuk bercerai denganku.”
Malam itu aku terbangun saat Idan mengguncang bahuku. “Pit, bangun!”
“Ada apa?” gumamku . Jam alarm di sisi ranjangku baru menunjukkan pukul
tiga lima belas dini hari.
“Ganti baju cepat, kita mesti ke rumah sekarang. Mama meninggal.”
Aku terlonjak duduk. “Apa?”
“ Ganti baju,” perintah Idan sambil meninggalkan kamarku.
Aku terpaku sejenak sebelum akhirnya lari mengejar. “Kapan.”
“ Baru saja.”
“Di?”
“Rumah. Ganti bajumu. Kita berangkat lima menit lagi.”
“Idan ….”
Ia membanting pintu kamar di depanku.
Aku kembali ke kamarku dan bergegas mengganti piyamaku dengan baju yang
pantas. Ketika aku keluar, semua lampu belum menyala dan pintu depan
masih tertutup. Juga pintu kamar Idan. Kuketuk pintu itu perlahan.
“Dan, aku sudah siap.”
Tidak ada jawaban.
Aku menyelinap masuk. Kamar Idan gelap, tapi dengan cahaya samar lampu
taman aku bisa melihatnya meringkuk di sudut, wajahnya tersembunyi di
balik kedua tangannya. Ia menepis tanganku, bahkan mendorongku
terjungkal saat aku menyentuh bahunya. Tapi ketika untuk ketiga kalinya
kuulurkan tanganku, ia tidak lagi menghindar, dan dalam rangkulanku ia
menangis.
Hanya saat itu Idan tidak bisa mengontrol emosinya. Setelah itu ia
kembali menjadi Idan yang rasional dan berkepala dingin, yang mengurus
pemakaman, menerima para tamu dan menghibur keempat kakak perempuannya
dengan ketenangan yang nyaris mengerikan.
Sore harinya, saat aku tengah membantu merapikan kembali ruang tamu,
kakak tertua Idan, Kak Ira, menghampiriku.
“Pit, bawa Idan pulang.”
“Apa tidak sebaiknya dia di sini dulu, Kak?”
Kak Ira menggeleng. “Coba lihat sendiri,” katanya sambil menunjuk ke
halaman belakang.
dan anda bisa menemukan artikel 30. Setelah Kau Menikahiku ini dengan url
http://adara-wpr.blogspot.com/2012/09/30-setelah-kau-menikahiku.html,
anda boleh menyebar luaskannya atau mengcopy paste-nya jika artikel 30. Setelah Kau Menikahiku ini sangat bermanfaat bagi teman-teman anda,
namun jangan lupa untuk meletakkan link 30. Setelah Kau Menikahiku sebagai sumbernya.
0 comments:
Post a Comment