Bidadari-Bidadari Surga Mozaik 12 BAGI MEREKA URUSAN INI SEDERHANA Bag 2 - Empat jam setelah Dalimunte dan keluarganya mendarat di bandara kota
provinsi, giliran Jasmine, istri Ikanuri, Wulan, istri Wibisana, beserta anak-anak
mereka, Juwita dan Delima tiba di sana. Repot sekali Juwita dan Delima
mendorong sepeda BMX mereka keluar dari lobi kedatangan bandara.
Tadi meski Ummi mereka berdua memaksa buruan, kedua anak nakal
usia enam tahun itu justru kompak memaksa membawa sepeda BMX spesialis
trek gunung masing-masing, "NGGAK MAU! Juwita harus bawa sepeda! Kan,
asyik buat keliling kebun strawberry bareng Eyang Lainuri dan Wawak Laisa!"
Karena rumah mereka berseberangan halaman, maka jika yang satu membawa
sepeda, otomatis yang lainnya juga ikutan bawa. Tidak mau kalah.
Juwita dan Delima memutuskan untuk tidak banyak berdebat lagi.
Membiarkan saja putrid-putri tunggal mereka membawanya. Jadi terlihat
sedikit mencolok saat dua anak perempuan berumur enam tahun itu mendorong
sepedanya dari counter pengambilan bagasi bandara.
"Mi, Kak Intan sudah sampai, belum?" Delima bertanya,
"Masih di perjalanan, di mobil jemputan perkebunan—" Wulan, Ummi
Delima memasukkan telepon genggamnya ke tas tangan. Barusan menelepon
Cie Hui, Ummi Intan.
"Eh, Mi, Kak Intan bawa sepeda juga, nggak?" Juwita yang bertanya ke
Umminya.
"Tidak tahu, sayang. Yang Ummi tahu Kak Intan pasti bawa gelang 'Safe
The Planet'-nya" Jasmine, Ummi Juwita tertawa kecil. Membantu memotong
tali rafia. Perkebun strawberry mengirimkan jemputan kijang kapsul, jadi dua
sepeda itu terpaksa diikat diatas mobil.
Dua gadis kecil itu menyeringai, bersitatap satu sama lain, idih, pasti Kak
Intan maksa-maksa lagi makai gelang itu. Perasaan baru dua minggu lalu
mereka dikirimi satu kotak. Disuruh-suruh jual ke teman-teman di sekolah.
Ditanyain tiap hari lewat telepon dan email. Orang mereka berharapnya kak
Intan juga bawa sepeda, kan asyik bisa bertiga keliling kebun strawberry bareng
Eyang atau Wawak. Siapa pula yang mau dipaksa-paksa pakai gelang karet
norak itu.
"Mi, Tante Yashinta sudah di mana?"
"Nggak tahu, sayang—"
"Tante Yashinta juga pulang, kan?"
"Nggak tahu. Harusnya iya—"
"Abi kapan tibanya dari Itali, Mi?"
"Ummi nggak tahu, Delima. Keretanya masih terjebak badai—"
"Eh, Wak Laisa emang sakitnya apaan sih, Mi?"
"Nggak tahu, Delima—" Ummi melotot, ia sibuk membantu sopir
mengikat sepeda, Delima justru sibuk bertanya.
"Terus yang Ummi tahu apaan, dong? Payah nih!" Delima nyengir,
sedikitpun merasa tidak berdosa dengan celetukannya.
Imbalannya lengan Delima dicubit. Meringis. Dua gadis kecil itu benarbenar
menyerupai Ikanuri dan Wibisana waktu kecil. Bedanya, mereka lebih
jago bicaranya, ngeles. Terlatih. Lah, mereka belajar dari guru terbaiknya: Abi
nya yang sering kasih contoh di rumah.
Setengah jam berlalu, mobil kedua melesat menuju perkampungan
Lembah Lahambay. Melewati hampir tiga ratus kilo perjalanan. Kota-kota
kabupaten. Kota-kota kecamatan. Pedesaan. Hutan-hutan lebat. Semak-belukar.
Pohon bambu. Perkebunan kelapa sawit. Perkebunan karet. Padang rumput
meranggas. Naik turun lembah. Melingkari bukit barisan. Sungai-sungai yang
meliuk. Persawahan. Menyaksikan monyet yang berani bergelantungan di tepitepi
hutan. Satu-dua babi liar yang nekad menyeberangi jalan aspal.
Itu semua sebenarnya pemandangan yang menarik, sayang tidak untuk
situasi saat ini. Juwita dan Delima pun sejak separuh perjalanan akhirnya lebih
banyak tertidur. Lelah bertengkar di atas mobil. Bertengkar soal siapa yang
akan duduk di tengah-tengah Eyang dan Wawak Laisa pas makan malam,
padahal percuma juga mereka rebutan sekarang, toh Kak Intan biasanya ngusir
mereka dari kursi strategis itu.
Juwita dan Delima tertidur dengan wajah polos. Saling memegangi jidat.
Bagi mereka, urusan ini sederhana.
**********
dan anda bisa menemukan artikel Bidadari-Bidadari Surga Mozaik 12 BAGI MEREKA URUSAN INI SEDERHANA Bag 2 ini dengan url
http://adara-wpr.blogspot.com/2012/11/bidadari-bidadari-surga-mozaik-12-bagi_27.html,
anda boleh menyebar luaskannya atau mengcopy paste-nya jika artikel Bidadari-Bidadari Surga Mozaik 12 BAGI MEREKA URUSAN INI SEDERHANA Bag 2 ini sangat bermanfaat bagi teman-teman anda,
namun jangan lupa untuk meletakkan link Bidadari-Bidadari Surga Mozaik 12 BAGI MEREKA URUSAN INI SEDERHANA Bag 2 sebagai sumbernya.
Artikel Terkait: Bidadari-Bidadari Surga Mozaik 12 BAGI MEREKA URUSAN INI SEDERHANA Bag 2
- Bidadari-Bidadari Surga Mozaik 14 PENGUASA GUNUNG KENDENG Bag 6
- Bidadari-Bidadari Surga Mozaik 14 PENGUASA GUNUNG KENDENG Bag 5
- Bidadari-Bidadari Surga Mozaik 14 PENGUASA GUNUNG KENDENG Bag 4
- Bidadari-Bidadari Surga Mozaik 14 PENGUASA GUNUNG KENDENG Bag 3
- Bidadari-Bidadari Surga Mozaik 14 PENGUASA GUNUNG KENDENG Bag 2
- Bidadari-Bidadari Surga Mozaik 14 PENGUASA GUNUNG KENDENG Bag 1
- Bidadari-Bidadari Surga Mozaik 13 KAU BUKAN KAKAK KAMI Bag 5
- Bidadari-Bidadari Surga Mozaik 13 KAU BUKAN KAKAK KAMI Bag 4
- Bidadari-Bidadari Surga Mozaik 13 KAU BUKAN KAKAK KAMI Bag 3
- Bidadari-Bidadari Surga Mozaik 13 KAU BUKAN KAKAK KAMI Bag 2
0 comments:
Post a Comment