Bidadari-Bidadari Surga Mozaik 7 ITU BENAR-BENAR JAUH LEBIH PENTING bag 4 - "Aca, aca, ini lewat mana, hei?" Sopir India itu juga ikutan panik dengan
teriakan-teriakan Ikanuri.
Setelah berpikir lima belas detik di depan gadis penunggu counter biro
perjalanan, Wibisana akhirnya memutuskan untuk segera ke Paris. Itulah
pilihan terbaik yang ada. Memutuskan ke Paris dengan menumpang kereta
ekspres lintas negara, Eurostar. Soal perjalanan menggunakan kereta api, benua
Eropa nomor satu. Di sini, untuk mengililingi Eropa, kalian cukup menumpang
kereta lintas negara. Kabin kereta yang nyaman, bisa sekalian jadi hotel tempat
beristirahat. Semuanya amat memadai. Tanpa perlu repot melewati pemeriksaan
paspor dan visa setiap kali melintasi perbatasan. Ke sanalah, Ikanuri dan
Wibisana terburu-buru. Mengejar kereta malam.
"Dipukul Kak Laisa berkali-kali? Maksudmu?" Ikanuri balik bertanya,
sedikit bingung dengan kalimat kakaknya barusan. Wajahnya masih tegang
sejak dari bandara tadi.
Wibisana tertawa kecil, berusaha lebih santai, "Kau sudah tiga kali
memaki setengah jam terakhir, bukan? Kalau sampai Kak Laisa tahu, itu berarti
sembilan kali pukulan sapu lidi —"
Ikanuri nyengir. Mengerti kalau Wibisana sedang bergurau soal masa
kecil dulu. Terus melangkah. Mereka akhirnya tiba di depan pintu gerbong
kereta. Lampu peron berpendar-pendar menawan.
"Tiketnya, Senior—"
Wibisana menyerahkan tiket ke penjaga.
"Paspor dan Visanya, Senior—"
Ikanuri menarik travel-binder. Tidak banyak cakap menyerahkan
dokumen perjalanan, meski tadi sebenarnya di pintu gerbang stasiun juga sudah
diperlihatkan kepada petugas imigrasi.
"Indonesia, Senior? Ah, saya tahu Pulau Bali. Cantik, bukan?"
Wibisana dan Ikanuri mengangguk. Malas bicara.
"Jika sempat suatu saat saya hendak ke sana, berlibur, menghabiskan
masa pensiun.... Wah, kalian jauh-jauh dari Indonesia, tapi tidak untuk
menyaksikan pertandingan final Liga Champion Juventus-Manchester United,
Senior?" Penjaga itu berbasa-basi.
Ikanuri kali ini benar-benar menggeleng tidak peduli.
"Ah saya mengerti, tim sepakbola negara Anda tidak terlalu bagus, tidak
menarik untuk ditonton, tapi di sini beda, senior...."
Ikanuri mendesis sebal; buruan periksa tiketnya.
"Selamat menikmati Eurostar, Senior. Semoga nyaman. Asal kalian tahu,
gara-gara final itu, malam ini kami hanya punya tujuh penumpang…. Kecuali
jadwal kereta setelah selesai pertandingan; nah yang itu baru full-booked!"
Penjaga itu tertawa lebar, mengembalikan tiket ke Wibisana.
Pintu otomatis kereta berdesis terbuka nyaris tanpa suara.
Ikanuri dan Wibisana tak terlalu mendengarkan tawa riang penjaga itu,
sudah membawa koper masuk. Melangkah di sepanjang lorong. Mencari nomor
kabin mereka. Melihat interior kereta, mereka segera menyadari, setidaknya
kereta ini lebih dari cukup untuk beristirahat setelah penerbangan belasan jam.
Menurut gadis penjaga counter tadi, butuh waktu setidaknya dua belas jam
untuk tiba di Paris, Perancis. Melewati setidaknya dua ibukota negara-negara
eksotis Eropa. Andai saja situasinya lebih baik, mungkin ini bisa jadi perjalanan
hebat, bisa menjadi trip perayaan atas suksesnya kesepakatan bisnis dengan
produsen mobil balap itu.
Ikanuri menghela nafas, teringat telepon yang terputus barusan, pelan
melemparkan kopernya ke kursi. Wibisana menutup pintu kabin. Juga
memikirkan hal yang sama. Tapi lupakan! Lupakan soal pertemuan di Piaza de
Palozzo besok pagi. Lupakan soal kesepakatan bisnis itu, meski mereka butuh
bertahun-tahun untuk mendapatkan kesempatan tersebut. Itu bisa diurus nanti-
nanti, jika masih sempat. Jika produsen itu belum keburu memilih partner
bisnis dari China. Pulang segera ke Lembah Lahambay jauh lebih penting.
Itu benar-benar jauh lebih penting.
dan anda bisa menemukan artikel Bidadari-Bidadari Surga Mozaik 7 ITU BENAR-BENAR JAUH LEBIH PENTING bag 4 ini dengan url
http://adara-wpr.blogspot.com/2012/11/bidadari-bidadari-surga-mozaik-7-itu_9849.html,
anda boleh menyebar luaskannya atau mengcopy paste-nya jika artikel Bidadari-Bidadari Surga Mozaik 7 ITU BENAR-BENAR JAUH LEBIH PENTING bag 4 ini sangat bermanfaat bagi teman-teman anda,
namun jangan lupa untuk meletakkan link Bidadari-Bidadari Surga Mozaik 7 ITU BENAR-BENAR JAUH LEBIH PENTING bag 4 sebagai sumbernya.
Artikel Terkait: Bidadari-Bidadari Surga Mozaik 7 ITU BENAR-BENAR JAUH LEBIH PENTING bag 4
- Bidadari-Bidadari Surga Mozaik 14 PENGUASA GUNUNG KENDENG Bag 6
- Bidadari-Bidadari Surga Mozaik 14 PENGUASA GUNUNG KENDENG Bag 5
- Bidadari-Bidadari Surga Mozaik 14 PENGUASA GUNUNG KENDENG Bag 4
- Bidadari-Bidadari Surga Mozaik 14 PENGUASA GUNUNG KENDENG Bag 3
- Bidadari-Bidadari Surga Mozaik 14 PENGUASA GUNUNG KENDENG Bag 2
- Bidadari-Bidadari Surga Mozaik 14 PENGUASA GUNUNG KENDENG Bag 1
- Bidadari-Bidadari Surga Mozaik 13 KAU BUKAN KAKAK KAMI Bag 5
- Bidadari-Bidadari Surga Mozaik 13 KAU BUKAN KAKAK KAMI Bag 4
- Bidadari-Bidadari Surga Mozaik 13 KAU BUKAN KAKAK KAMI Bag 3
- Bidadari-Bidadari Surga Mozaik 13 KAU BUKAN KAKAK KAMI Bag 2
0 comments:
Post a Comment