Bidadari-Bidadari Surga Mozaik 13 KAU BUKAN KAKAK KAMI Bag 3 - Laisa menelan ludah. Matahari sudah tergelincir dari puncaknya. Sudah
pukul tiga. Laisa dan penduduk kampung terlatih sekali membaca jam dari
gerakan matahari dan bayangan pepohonan. Di pinggir sungai, penduduk
kampung sudah sejak tadi meneruskan pekerjaan. Jangan-jangan dua sigung itu
sudah kembali ke pinggir sungai? Laisa mendesis jengkel. Baik, ia akan
kembali ke sana sambil menyelusuri jalan yang berbeda dari berangkatnya tadi.
Melewari kebun-kebun penduduk. Siapa tahu dua anak itu tiduran di pondok
rumbia lading padi mereka.
Angin lembah bertiup lembut, Laisa menghela nafas sedikit lega, itu
membantu banyak di tengah terik matahari awal musim kemarau. Kebun
penduduk terlihat menguning. Batang padi merekah oleh bilur-bilur buahnya
yang montok. Sebulan lagi mereka panen bersama. Penduduk kampung lembah
itu umumnya berladang. Jika sudah dua-tiga kali mereka menanam padi,
biasanya diganti dengan kopi atau lada. Atau diseling dengan jagung dan
sejenisnya. Apa saja yang hasilnya bisa dijual di kota kecamatan.
Setengah jam lagi berlalu. Ikanuri dan Wibisana tidak ada di pondok
rumbia lading mereka. Laisa mendengus sebal. Meneruskan langkah kaki.
Harapan satu-satunya, dua anak nakal itu sudah kembali ke pinggir sungai
setelah berpuas diri bermain. Saat itulah, saat Laisa mulai putus asa, tanpa
sengaja sudut matanya yang terlatih menangkap gerakan dedaunan pohon
mangga kebun Wak Burhan, di kejauhan lembah. Tidak lazim. Angin tidak akan
membuat cabangnya bergoyang sedemikian rupa. Dan tidak ada uwa atau
monyet yang sampai di sini, sungai dengan cadas lima meter itu bagai "tembok
besar" membuat kampong mereka seolah terpisah dari hutan rimba.
Laisa mendekat. Menyelidik. Menatap tajam pohon mangga yang sedang
ranumranumnya berbuah. Daunnya yang rimbun seperti dipenuhi benjol-benjol
buah yang besar-besar. Dahan pohon itu bergoyang-goyang lagi. Laisa
melangkah semakin cepat. Tinggal sepelemparan batu, tinggal lima belas meter,
akhirnya ia bisa melihat bayangan yang membuat pohon itu bergerak.
"Cepat, Ikanuri—" Berbisik tertahan.
"Sebentar." Suara itu ikut tertahan.
"Kak Laisa! Ada Kak Laisa! Cepat turun..."
"Sebentar, celanaku tersangkut—"
GEDEBUK!
Ikanuri yang bergegas turun dari pohon mangga malah terjatuh,
kehilangan keseimbang saat buru-buru, menimpa Wibisana yang sudah turun
duluan. Tidak tinggi benar, hanya satu meter, karena mereka sudah tiba di
dahan terendah. Tapi itu membuat pelarian mereka gagal total. Ikanuri yang
sibuk mengaduh selama lima detik, memberikan waktu yang cukup bagi Laisa
untuk mengenali siapa.
"IKANURI! WIBISANA!" Persis seperti radio yang tiba-tiba disetel
kencang-kencang. Laisa berseru galak. Berlari mendekat.
Ikanuri dan Wibisana tersedak. Menatap jerih Kak Laisa yang mendekat.
Berusaha menyembunyikan bukti kejahatan
"APA YANG KALIAN LAKUKAN DI SINI?"
"Ergh, ee, kita sedang memeriksa pohon mangga Wak Burhan, benar
begitu kan, Wibi?—" Ikanuri menjawab cepat, khas Ikanuri, seadanya bin
ngarang, dengan wajah sama sekali merasa tidak berdosa. Wibisana tidak kalah
begonya ikut mengangguk,
dan anda bisa menemukan artikel Bidadari-Bidadari Surga Mozaik 13 KAU BUKAN KAKAK KAMI Bag 3 ini dengan url
http://adara-wpr.blogspot.com/2012/11/bidadari-bidadari-surga-mozaik-13-kau_3252.html,
anda boleh menyebar luaskannya atau mengcopy paste-nya jika artikel Bidadari-Bidadari Surga Mozaik 13 KAU BUKAN KAKAK KAMI Bag 3 ini sangat bermanfaat bagi teman-teman anda,
namun jangan lupa untuk meletakkan link Bidadari-Bidadari Surga Mozaik 13 KAU BUKAN KAKAK KAMI Bag 3 sebagai sumbernya.
Artikel Terkait: Bidadari-Bidadari Surga Mozaik 13 KAU BUKAN KAKAK KAMI Bag 3
- Bidadari-Bidadari Surga Mozaik 14 PENGUASA GUNUNG KENDENG Bag 6
- Bidadari-Bidadari Surga Mozaik 14 PENGUASA GUNUNG KENDENG Bag 5
- Bidadari-Bidadari Surga Mozaik 14 PENGUASA GUNUNG KENDENG Bag 4
- Bidadari-Bidadari Surga Mozaik 14 PENGUASA GUNUNG KENDENG Bag 3
- Bidadari-Bidadari Surga Mozaik 14 PENGUASA GUNUNG KENDENG Bag 2
- Bidadari-Bidadari Surga Mozaik 14 PENGUASA GUNUNG KENDENG Bag 1
- Bidadari-Bidadari Surga Mozaik 13 KAU BUKAN KAKAK KAMI Bag 5
- Bidadari-Bidadari Surga Mozaik 13 KAU BUKAN KAKAK KAMI Bag 4
- Bidadari-Bidadari Surga Mozaik 13 KAU BUKAN KAKAK KAMI Bag 2
0 comments:
Post a Comment