Bidadari-Bidadari Surga Mozaik 13 KAU BUKAN KAKAK KAMI Bag 4 - "Ya, Kak. Kita lagi menghitung jumlah buahnya. Ada berapa gitu—"
"DIAM!!"
"Err, bener Kak. Ada seratus sembilan puluh—"
"DIAM!! Kalian benar-benar tak tahu malu! Semua orang bekerja di
cadas sungai, kalian justru di sini. MENCURI MANGGA!"
Kak Laisa semakin galak, semakin dekat, tangannya cepat mematahkan
salah satu ujung dahan semak belukar.
Ikanuri dan Wibisana tahu persis apa yang akan terjadi. Mereka beringsut
mundur. Laisa semakin dekat. Tertahan, gerakan Ikanuri dan Wibisana tertahan
pohon mangga di belakangnya. Ujung dahan di tangan Laisa sudah terarah
sempurna ke dada mereka berdua.
"Katakan apa ini? Apa yang kau lihat?" Kak Laisa menunjuk dua-tiga
buah mangga hampir ranum yang tergeletak di ujung kaki mereka. Terjatuh dari
saku celana.
"Eee, aku tidak melihat apa-apa, ya kan Wibi?"
"Ya, ya, kami tidak melihat apa-apa. Memangnya ada apaan—" Kak
Laisa benar-benar jengkel.
"Berani sekali kalian mencurinya. BERANI SEKALI Tidak ada di
keluarga kita yang menjadi pencuri meski hidup kita susah, TIDAK ADA." Kak
Laisa berseru marah. Menusuk nusukkan ujung dahan itu ke dada Ikanuri.
Mereka berdua terdiam. Ikanuri meringis. Tidak sakit, hanya berpura-pura
saja. Dia sudah kebal dipukul Kak Laisa. "Apa yang kalian lakukan sepanjang
siang? Main-main di Curug Cuak? Lantas pulang mencuri mangga Wak Burhan
Tidak tahu malu. Apa yang akan dibilang Wak Burhan kalau dia tahu! APA
COBA!?"
Diam, Ikanuri dan Wibisana bungkam.
"Kalian tidak pernah jera. Tidak pernah! Mau jadi apa kalian, hah? MAU
JADI APA??" Kak Laisa mendesis.
"Kalau Mamak tahu kalian mencuri lagi, kalian pasti dihukum tidak boleh
masuk rumah malam ini. Kalau Mama tahu...." Kak Laisa menelan ludah,
berusaha mengendalikan diri. Kalau Mamak tahu Ikanuri dan Wibisana ternyata
justru sedang mencuri saat orang lain sibuk bekerja? Itu benar-benar akan jadi
marah besar.
"Pulang. Kalian ikut denganku ke pinggir sungai, sekarang—" Laisa
melotot, menatap galak. Memberikan perintah. Ikanuri dan Wibisana tetap
bungkam seribu bahasa.
"AYO, PULANG!" Tusukan ujung dahan itu semakin kencang, Ikanuri
meringis, tapi dia tetap tidak beranjak berdiri.
"PULANG KATAKU! SEKARANG!!"
"TIDAK MAU!" Ikanuri entah apa yang sedang ada di kepalanya, tibatiba
berteriak tidak kalah kencangnya. Melawan. Menepis kasar ujung dahan di
dadanya.
"APA KAU BILANG? AYO, PULANG!"
"TIDAK MAU!" Ikanuri melotot.
Dua ekor burung pipit terbang rendah di bawah pohon mangga itu.
Mendesing menjauh mendengar keributan. "Kami tidak mau pulang. Tidak
mau. Kau bukan Kakak kami, kenapa pula kami harus menurut!" Ikanuri
mendesis tak kalah galak. Wajah anak berumur sepuluh tahun itu mengeras.
Kalimat itu benar-benar membungkam waktu. Selaksa senyap di bawah
pohon mangga. Seekor elang melenguh di atas sana, suaranya seperti dibatukan
udara. Terdiam. Laisa sempurna membeku.
"A-pa.... A-pa yang kau katakan?"
"Kau bukan Kakak kami! Kenapa pula kami harus nurut" Ikanuri
mengatakannya sekali lagi. Lebih lantang. Lebih kencang. Beranjak berdiri,
malah.
dan anda bisa menemukan artikel Bidadari-Bidadari Surga Mozaik 13 KAU BUKAN KAKAK KAMI Bag 4 ini dengan url
http://adara-wpr.blogspot.com/2012/11/bidadari-bidadari-surga-mozaik-13-kau_29.html,
anda boleh menyebar luaskannya atau mengcopy paste-nya jika artikel Bidadari-Bidadari Surga Mozaik 13 KAU BUKAN KAKAK KAMI Bag 4 ini sangat bermanfaat bagi teman-teman anda,
namun jangan lupa untuk meletakkan link Bidadari-Bidadari Surga Mozaik 13 KAU BUKAN KAKAK KAMI Bag 4 sebagai sumbernya.
Artikel Terkait: Bidadari-Bidadari Surga Mozaik 13 KAU BUKAN KAKAK KAMI Bag 4
- Bidadari-Bidadari Surga Mozaik 14 PENGUASA GUNUNG KENDENG Bag 6
- Bidadari-Bidadari Surga Mozaik 14 PENGUASA GUNUNG KENDENG Bag 5
- Bidadari-Bidadari Surga Mozaik 14 PENGUASA GUNUNG KENDENG Bag 4
- Bidadari-Bidadari Surga Mozaik 14 PENGUASA GUNUNG KENDENG Bag 3
- Bidadari-Bidadari Surga Mozaik 14 PENGUASA GUNUNG KENDENG Bag 2
- Bidadari-Bidadari Surga Mozaik 14 PENGUASA GUNUNG KENDENG Bag 1
- Bidadari-Bidadari Surga Mozaik 13 KAU BUKAN KAKAK KAMI Bag 5
- Bidadari-Bidadari Surga Mozaik 13 KAU BUKAN KAKAK KAMI Bag 3
- Bidadari-Bidadari Surga Mozaik 13 KAU BUKAN KAKAK KAMI Bag 2
0 comments:
Post a Comment